Intel Ajukan Paten "Software Defined Supercore" — Solusi Baru untuk Tingkatkan Performa Single-Thread
Intel baru saja mengajukan paten untuk teknologi baru bernama Software Defined Supercore (SDC). Inovasi ini dirancang untuk menggabungkan beberapa inti CPU fisik menjadi satu “supercore” virtual ultra-lebar, yang mampu meningkatkan performa single-thread dan instruksi per clock (IPC) tanpa harus membangun inti CPU yang besar dan boros daya.
Bagaimana Cara Kerja SDC?
• Penggabungan Inti: Dua atau lebih inti CPU digabung untuk bekerja seperti satu inti besar.
• Eksekusi Paralel: Instruksi dari satu thread dipecah menjadi blok kecil, lalu dijalankan bersamaan oleh inti berbeda.
• Sinkronisasi Pintar: Modul khusus memastikan urutan program tetap benar dengan overhead minimal.
Dengan cara ini, Intel berharap bisa meningkatkan performa single-thread tanpa harus menaikkan kecepatan clock atau membuat inti x86 ultra-lebar yang mahal dan boros daya.
Membandingkan dengan Apple
CPU x86 modern biasanya hanya bisa mendekode 4–6 instruksi per siklus, sedangkan CPU berbasis Arm milik Apple, seperti Firestorm atau Everest, bisa mencapai 8 instruksi per siklus dan mengeksekusi lebih dari 10 mikro-op.
Inilah alasan kenapa chip Apple sering unggul dalam performa single-thread dan efisiensi daya.
Intel melihat celah di sini: alih-alih membangun inti super-lebar dari nol, SDC memungkinkan dua inti “sempit” bekerja sama layaknya satu inti lebar.
Sisi Perangkat Keras & Perangkat Lunak
• Perangkat keras: Setiap inti dilengkapi modul kecil untuk sinkronisasi, transfer data, dan pengurutan memori. Modul ini memakai ruang memori khusus bernama wormhole address space agar data tetap konsisten.
• Perangkat lunak: Sistem operasi dan kompiler berperan penting dalam memutuskan kapan thread harus dipindahkan ke mode supercore. Dukungan JIT compiler, compiler statis, atau instrumentasi biner dibutuhkan agar program bisa dipecah menjadi segmen-segmen yang sesuai.
Apa Manfaatnya?
Intel tidak menyebut angka pasti soal peningkatan performa. Namun, dalam kondisi tertentu, dua inti “sempit” bisa mendekati performa satu inti “lebar”, yang berarti ada potensi lonjakan besar untuk aplikasi yang butuh kecepatan single-thread.
Kesimpulannya, Software Defined Supercore adalah cara Intel untuk mengejar efisiensi dan performa tanpa harus mengorbankan daya dan ukuran chip. Masih berupa paten, tapi jika berhasil diwujudkan, teknologi ini bisa jadi lompatan besar di dunia CPU x86.